Contact Us

Featured Posts

Guest Counting

Alohaaaa

Welcome to my lovely blog :-) The place you can get some information about my favorite places, cooking, restaurants, movies, etc.....

Friday, July 13, 2012

The Amazing Bromo

Bromo......yeah it's an amazing adventure and beautiful scenery

Pegunungan Bromo dengan latar Semeru


Selama ini biasanya saya wisata dengan sahabat saya yang sekaligus travelmate lebih ke daerah pantai, dari Bali, Phuket, Sikuai, dan lain-lain. 

Nah, karena salah satu sahabat saya yg sudah kayak adik sendiri yang sangat memimpikan berkunjung ke Bromo setelah 7 tahun ngidam, ngajak liburan ke saya, mulai lah saya mengumpulkan gank liburan untuk kali ini berwisata ke pegunungan. 

Karena gank liburan kita sudah cukup solid, jadi cukup gampang menentukan itinerary-nya, meskipun tiket pesawat dan hotel fix baru dipesan 2 minggu sebelum jadwal liburan, dan sengaja kita memilih 1 minggu setelah libur long weekend, dengan alasan tidak terlalu ramai dan juga tiket lebih murah. Seperti yang telah saya bahas di post sebelumnya, menuju ke Bromo kita berangkat dari Malang, menggunakan mobil sendiri (punya sahabat saya tentunya), abis magribh setelah mampir ke Batu Secret Zoo, kita beranjak menuju penginapan di Bromo. Dari Batu sekitar jam 6 sore, perjalanan cukup lancar juga, meskipun malam. Sepertinya sih keliatan lancar bagi saya dan emi yang tertidur manis di kursi belakang, hehehe. Maklum, ke Bromo ini saya masih belum sembuh benar, masih sedikit demam dan batuk. Tapi demi liburan bersama adik-adik tersayang dan emi, yah dipaksakan juga walaupun masih sakit :-P  

Kita nginepnya di Cafe Lava Cemoro Lawang, penginapannya benar-benar dekaaaat banget dengan pintu masuk. Kita dapat yang diatas dikit, bukan yang dekat restaurantnya, dan tempat parkirnya juga luas, jadi cukup nyaman dan aman. Karena berempat, kita ambil yang triple room with 1 extra bed, dan sudah include breakfast sama kalau penginapan di Malang mau ngambil semurah apapun, yang harus diperhatikan yaitu hot water, ini wajib banget, kalau tidak terbiasa dingin dan harus mandi. Kecuali kalau ga mau mandi yaah. Masalahnya, ga mandi pun kalau mau sholat pun khan pasti kena air, yang benar-benar kayak air es. Pegawai hotelnya juga ramah-ramah. Jadi ceritanya karena kita malam menuju kesana, dan memang kita semua ga ada yang familiar dengan daerahnya, dimana tepat hotelnya, jadi berkali-kali telpon ke hotelnya buat nanya jalan, apa sudah benar atau belum. Dan mereka sangat-sangat membantu. Bukan kita aja yang telpon, tapi mereka pun juga telpon kita, buat menanyakan posisinya. Jadi so far, cukup puas sama hotelnya, bersih juga kamarnya. Tapi memang sih di Bromo cukup mahal penginapannya dibanding daerah-daerah wisata lain. Dengan ukuran kamar, fasilitas kamar, yah harganya masih lebih mahal dibanding Yogya, Malang, Bali, dll. Selain itu pilihan penginapannya juga ga begitu banyak. 

Penduduk Bromo Tengger memang terkenal ramah. Bukan karena mereka juga berjualan barang-barang, tapi pada dasarnya mereka memang ramah-ramah, dan helpful sama pengunjung. Ketika kita sampe di penginapan around at 23.00, wuiiih brrrrr dingin-dingin banget. Saat itu kata penduduknya, suhunya 5 derajat, bahkan kadang-kadang bisa minus katanya. 5 Derajat berarti lebih dingin dari Hong Kong waktu winter, yang terakhir kesana suhu terendahnya 8 derajat. Anginnya yang ga kuat nahannya, akhirnya pada beli kupluk, karena ga bawa dari Jakarta, abis mikirnya khan dah pake jilbab, jd ga begitu perlu kupluk, ternyata tetap butuh, supaya lebih hangat, hehehe.... Beli syal juga sama masker. Harganya sih ga gila-gilaan meskipun di pusat pariwisata.

Beautiful Sunrise
Kita dijanjiin dijemput jam 3.30 pagi untuk naik ke penanjakan. Jam 3, jeep dan driver nya sudah menunggu di parkiran dekat kamar. Kamarnya kayak cottage, jadi langsung menghadap ke parkiran dan pemandangan gunung, yang baru keliatan paginya pas pulang dari Bromo :-P....Dengan pakaian super lengkap, kita pake dua jaket masing-masing, dan suhunya lebih dingin dibanding malam, kita menuju ke Penanjakan. 

Sampai di Penanjakan sudah cukup banyak orang yang menunggu dan banyak juga turis asingnya. Sayang dengan pemandangan alam yang begitu indah, masih belum dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat dan juga dinas pariwisatanya. Demand-nya cukup besar, dan banyak disukai oleh turis mancanegara, maka sebaiknya spot melihat sunrise di Penanjakan dibuat menjadi lebih akomodif. Bisa dibuat permanen bangunannya, dibuat lebih luas dan 2-3 tingkat, jadi tidak terlalu sumpek, juga dibuat spot khusus photographer professional dengan kamera DSLR dan lensa-lensa panjangnya kalau mau mengambil photo, atau untuk turis yang hanya ingin melihat dan photo-photo menggunakan kamera poketnya. Dan untuk warung-warung kecil sepanjang jalan ke spot melihat sunrise, jika ditata sperti layaknya restaurant yang alami tapi nyaman, mungkin akan lebih menarik pengunjung. Intinya sekali lagi, dibutuhkan peranan pemerintah untuk lebih giat mengelola wisata kita, dengan begitu banyaknya wisata alam di Indonesia, pemerintah harusnya lebih aware, jangan puas dengan kekayaan alam kita, karena itu pasti akan habis. Tirulah pemerintah Dubai, mereka tahu bahwa sumber daya mineral dan minyak mereka akan habis suatu saat, dan selagi mereka kaya begini, mereka sudah membangun tempat-tempat pariwisata mewah dan megah, bahkan mereka membuat tempat wisata tersebut, dan sukses menarik turis. Sedangkan kita, yang sudah ada tempat wisata alam tanpa harus mengeluarkan dana untuk danau buatan, dan lain-lain, kenapa tidak mengeluarkan effort untuk mengelola dan memeliharanya. Semoga Pemerintah kita sadar yaaah, aaaaamiiiiin.......

Taken from Penanjakan
Balik ke cerita Penanjakan, hehehe....Benar-benar worth it yah menunggu sambil kedinginan, sakit dan udah lemas banget. Karena pemandangannya luar biasa. Alhamdulillah saat itu ga foggy, jadi bisa jelas melihat pemandangan pegunungan setelah mataharinya terbit. Cuma satu kata yang bisa dikeluarkan....it was so amazing. Subhanallah....what a beautiful scenery. One of the most beautiful things I've ever seen. Pas matahari udah bersinar cukup terang, melihat pemandangan di bawah ke arah Gunung Bromo, yang diatasnya ada awan, benar-benar luar biasa....Dari penanjakan, sebelum turun menuju Bromo, kita mampir dulu makan indomie di warung yang banyak terdapat di sepanjang jalan, teeeetuuuuuueeep indomie mah dimana-mana, hehehe..... 

Pas turun juga, jeep kita sempat mampir di salah satu spot yang bisa ngeliat pegunungan Bromo dengan latar belakang Semeru yang menjulang di belakangnya. Bromo itu gunung yang aneh dibanding yang lain, hehehe, kecil sendiri, pendek sendiri dan coklat sendiri, gersang banget. Kalau gunung yang lain khan pemandangannya ijo, menjulang dan mengerucutu, sedangkan si Bromo pendek, melebar dan merekah :-D

Nyampe di lautan pasir, tempat jeep pada parkir, penyewaan kuda, dan ada pura-nya. Kita nyewa kuda buat naik ke kaki Bromo. Emi cuma sebentar, dia ga kuat naik ke atas. Akhirnya yang naik menuju Bromo, hanya saya bersama dua adik tersayang dan mereka berdualah yang dengan semangatnya memaksa naik menuju kawahnya. Duh benar-benar perjuangan yang luar biasa naik menuju kawah, karena masih belum fit juga badannya, cuma mikir aja kayak kata Bayu, sayang kak kalau ga naik ke atas, you can do it Kak, it's worth it to see the Bromo's caldera. Yah, akhirnya meskipun pelan-pelan dan banyak berhenti, bisa nyampe juga ke atas Bromonya. Ngeliat anak kecil aja bisa kuat tuh naik ke Bromo, masa yang udah berumur ini ga kuat? hehehehe.....Ngeri juga ngeliat kawahnya, abis benar-benar ga ada pagar pengamannya loh? kebayang kalau kepleset or kedorong orang, matilah langsung masuk kawahnya yang super duper panas...hiiiiiii.....

Three Musketeers :-D
Tantangan lain turun tangga dari Bromo, karena penuh pasir di beberapa tangga teratas, dan licin banget. Duh, ini satu lagi PR dari pemerintah, coba dikelola dengan baik yah semua kekayaan alamnya. Sampai di kaki gunung bromo, naik kuda lagi menuju tempat parkir Jeepnya, lumayan jauh sih, jadi ga sia-sia nyewa kudanya 100rb/kuda. Cukup untuk menghemat energi. Tadinya kita abis dari Bromo mau mampir ke Bukit Teletubbies, tapi ga jadi karena kita masih mau menuju Surabaya dan pengen mencoba melintasi Suramadu, hehehe....Nyampe hotel jam 9-an, trus mandi dan beres-beres trus sarapan, dan udah pada habis, tinggal kebagian 1 nasi goreng untuk berempat, tapi masih ada roti dan telor ceplok. Alhamdulillah ga kelaparan, hehehehe. Abis check out, perjalanan kita dilanjutkan menuju ke Surabaya, sambil melihat pemandangan gunung-gunung yang semalam pas menuju hotel ga bisa keliatan. Tapi langit diwaktu malam pas perjalanan menuju hotel juga luar biasa indah, there were so many stars on the sky, it was beautiful.....secara di Jakarta bintangnya lampu-lampu semua :-D
Bromo Caldera
Stairway to Bromo

Trypuji with Arema Syal



Thursday, July 12, 2012

Batu Secret Zoo

Malang merupakan kota yang termasuk dalam city we must visit before we die, hehehe....
Sebetulnya niat banget mengunjungi Malang karena salah satu my closest friend came from Malang, and he always promote the culinary of Malang as well as the beautiful scenery. Finally, after 7 years I've been known him, he invited me and my friends to visit his hometown :-)

Sebetulnya sih, kita ke Malang karena sekalian mampir mau ke Bromo. Yah sekalian wisata kuliner di Malang setengah hari trus baru cabs deh ke Bromo. Meskipun pas hari keberangkatan saya masih menderita batuk-batuk dan sedikit demam, demi wisata tetap deh dijabanin...

Saya dan sahabat saya Try dan Emi berangkat ke Malang menggunakan penerbangan pertama Garuda. Sahabat saya Bayu sebagai empunya Malang sudah menunggu disana, karena dia sedang menuntut ilmu di negeri Singa, jadi dia langsung ambil penerbangan dari Sing ke Surabaya 2 hari sebelumnya. Jadi dia bisa menjemput sahabat-sahabatnya dari Jakarta di Bandara :-) 

Karena penerbangan pertama dan antusiasnya mengunjungi Malang dan Bromo, tentunya saya dan Try yang sama-sama tinggal di daerah Depok ga sempat sarapan dulu, lagipula kita juga mikir, khan naik GA ini, mestinya dapat makanan donk di pesawat, penerbangan pertama lagi. Tapi, harapan tinggal harapan ternyata, hehehe.....setelah pengharapan yang besar bakal dapat makan besar di pesawat, ternyata cuma di kasih 1 roti , hiksss......Akhirnya karena kita ga mau rugi bayar mahal, berkali-kali kita minta berbagai jenis minuman, mulai dari teh, kopi, jus jeruk, jus apel, jus mangga, semua minuman yang tersedia, hihihihi

Me and Emi just landed
Kita sampai di Malang jam setengah 10 dan Bayu sudah menunggu di Bandara Malang yang "cukup" kecil, hehehe, tapi pemandangannya bagus karena ada tanaman gandum (kalau ga salah), jadi pengen photo prewed di tengahnya deh, kayak ilalang soalnya penampakannya, wkwkwkw.....Keluar dari Bandara, kita langsung sarapan (balas dendam di pesawat) Bakso Kota, kemudian beli oleh-oleh yang super murah, trus mampir makan rawon nguling tutup dengkul, terus mampir ke toko Oen. Banyak yaaah? sebetulnya masih 20% lagi nih tempat yang harus dikunjungi dalam waktu 2 jam di Malang. Wah wisata kuliner di Malang memang benar-benar yah, murah-murah dan enak-enak pastinya. Makan bakso Kota berempat cuma 40rb-an dah sama minum, duh di Jakarta mana dapat segitu....Pantesan si Bayu bangga banget dengan kotanya dan sangat selektif dengan yang namanya Bakso :-D

with Try and Emi


Jam 2 kita menuju ke Batu, dan karena waktu yang mepet supaya ga kemalaman nyampe penanjakan. Nyampe di Jatim Park langsung deh secara banci kamera, photo-photo karena viewnya kereeeen bangeet. 






 Harga tiket di Jatim Park seperti tertera di bawah:
- Rp.   60,000.- per person for Monday - Friday
- Rp.  75,000,- per person for Saturday - Monday 
 If you want to visit Jatim Park 1 & 2, you only pay Rp. 100.000,- (weekday) or Rp. 120.000 (weekend)

Fantastic Four
We only visited Batu Secret Zoo or Jatim Park 2 due to our limited time. Tapi meskipun cuma Jatim Park 2, we're highly satisfied. Modern Zoo yang buat ga bosan untuk ngunjungi, kalau buat photo shoot sih memang keren, ada banyak background yang bagus. Kebun binatangnya didesain modern, malah menurut saya sih masih lebih puas keliling Batu Secret Zoo dibanding Singapore Zoo yang diklaim Singapore terbesar dan terbagus di Asia Tenggara. Hanya kurang promosi aja sih Batu Secret Zoo-nya, jadi belum bisa menarik turis asing untuk berkunjung. Karena dengan cuacanya yang adem dan latar belakangan pegunungan, dipadu dengan theme park, mestinya batu secret zoo bisa menjadi one of attractive tourism. Semoga aja pemerintah Indonesia, bukan Jawa Timur aja, bisa menangkap peluang ini untuk lebeih mempromosikan wisata-wisata di Indonesia, seperti halnya pemerintah Thailand yang sangat pintar mempromosikan wisatanya.

Tsunami
Kembali ke Jatim Park 2 :-) setelah puas photo-photo trus keliling-keliling lihat binatang, kita nyobain permainannya yang salah satunya dinamai tsunami. Waaah, mainnya beneran lama loooh, ga pake sistem antri, malah kosong lagi, hehehe...tapi puas jadinya, asyik juga kita digoyang-goyang kayak berada di tsunami. Tour safarinya juga enak, meskipun binatangnya super ramah mengambil makanan yang dikasih oleh pengunjung sampe nyenggol-nyenggol kepala, hehehe.....O,iya satu lagi yang memuaskan di Jatim Park ini, toiletnya bersih, benar-benar sudah mengakomodir kebutuhan turis. 

I certainly want to visit again this place if I have a chance.....

Tuesday, July 10, 2012

Roasted Duck Pasar Wanchai Hong Kong

This article has also published on detikfood.com entitled "Berburu Bebek Panggang di Pasar Wanchai"with the link: here


Kalau berkunjung ke Hong Kong dan mencari makanan enak dan terjangkau datanglah ke Pasar Wan Chai. Ada berbagai makanan yang bisa ditemukan disana mulai dari bebek panggang sampai aneka jenis kari. Pastinya semua serba yummy!

Dikarenakan urusan pekerjaan saya harus menetap di Hong Kong selama beberapa lama. Masalahnya untuk mencari makanan halal di Hong Kong tak gampang. Tetapi untunglah ada pasar Wan Chai yang beberapa penjualnya menjual penganan halal dan tempatnya sangat ramai sekali karena harganya juga cukup murah untuk standar Hong Kong.

Pasar Wan Chai berlokasi di Queen's Road East sudah berumur puluhan tahun dan baru mengalami renovasi. Restorannya sendiri terletak di lantai 2 dan untuk menuju kesana pengunjung bisa menggunakan elevator. Di lantai 2 ini ada banyak resto-resto berjejer dan salah satunya resto yang menjual roasted duck alias bebek panggang dan kari (curry).
 
Bebek's on show
Bagi yang mencari makanan halal seperti saya, nah tinggal cari saja yang ada tulisan halalnya di etalase tempat menggantung bebek panggang. Tempatnya sih memang tidak terlalu nyaman buat nongkrong, maklum namanya saja pasar. Dan karena seperti biasa kondisi makan di Hong Kong kalau bukan di cafe biasanya kita memang harus berbagi meja dengan orang-orang lain. Tapi semua ketidaknyamanan tersebut jadi terlupakan kalau sudah mencicipi bebek panggangnya yang luar biasa. Selama 5 bulan di Hong Kong, hampir tiap minggu saya makan di resto ini. Biasanya saya dan teman saya memesan bebek panggang ukuran medium harganya sekitar 45HKD dan curry lamb regular harganya sekitar 25HKD.

 

Untuk bebek panggang ini dijual dalam tiga ukuran regular, medium, large serta yang 1 ekor. Biasanya orang Indonesia suka sekali membawa pulang oleh-oleh bebek panggang ini 1 ekor dan minta dipotong-potong kecil. Harga 1 ekor bebek ini sekitar 150HKD jadi kalau dirupiahkan sekitar RP 160.000,00.

Rasa bebeknya gurih banget apalagi kulitnya, trus dagingnya empuk dan masih terasa nikmatnya dilidah biarpun udah 2 jam berlalu dari waktu makan. Untuk karinya ada kari ayam, kambing, dan sapi. Meskipun saya awalnya tidak suka daging kambing, tetapi kalau menyantap kari disini saya pasti memilih kari kambing.

Daging kambingnya empuk banget dan lembut dikunyah. Kuah karinya beda dengan kari India atau Arab malah agak mirip dengan rasa kari atau gulai bumbu khas Padang. Semua teman saya yang berkunjung ke Hong Kong pasti saya ajak makan di resto ini, karena selain murah, makan dengan menu sharing untuk empat orang hanya menghabiskan sekitar 100HKD atau sekitar Rp 120.000.

Nah, kalau ada rencana untuk pergi ke Hong Kong jangan lupa untuk mampir mencicipi bebek panggang dan kari kambing di Pasar Wan Chai ya!

Wan Chai Market
Queen's Road East, 2nd Floor

Hong Kong

Al's Spaghetti Tuna Pedas

This recipe actually has been published on detikfood that was also written by me :-)
The link on detikfood.com is here
But I would like to share this recipe on my blog. This recipe is pretty easy but delicous. This is my signature dish as well. All my best friends love this food. Hopefully you will like this spaghetti when you try this recipe at home....


Bahan:
125 g fettucine/spaghetti kering
2 sdm minyak olive
100 g bawang bombay, iris membujur tipis
1 siung bawang putih, memarkan5 buah cabai rawit (tergantung selera)
2 buah cabai merah/paprika merah, iris kasar
1 kaleng tuna in oil
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt garam
50 gram keju quick melt/cheddar, potong dadu

 
Cara Membuat :

  • Rebus fettucine/spaghetti dalam air secukupnya hingga lunak. Angkat dan tiriskan.
  • Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum dan layu.
  • Masukkan cabai rawit dan paprika, aduk hingga layu
  • Masukkan tuna, masak hingga harum sambil ditambahkan gula, garam dan merica.
  • Tambahkan spaghetti, aduk hingga rata.
  • Masukkan potongan keju.
  • Angkat dan sajikan hangat.

Spagghetti nya tak ganti pake penne :-)


Monday, September 7, 2009

Hash Brown Ala AL


Mencoba masaknya gara-gara my bro yang minta nih. Pulang-pulang ngajar minggu kemaren, eh dia langsung minta buatin Hash Brown (gara-gara ngiler ngeliat brosur McD di kampus yang ada Hash Brown-nya)... Ya udah deh hari Selasa minggu kemaren tak coba buat... Ada banyak versi cara buat Hash Brown, ada yang dimasak aja di api kecil kayak masak omelet dan ada yang dibentuk kayak perkedel dan dipanggang atau bisa juga dimasak dengan sedikit minyak di api kecil. Karena di rumah ga ada oven, yah jadinya campur-campur deh masaknya...

Bahan:
3 bh kentang, dikupas dan diparut menggunakan parutan keju (jangan lupa dicuci dulu yah sampe bersih)
1 bh bawang bombay dicincang halus
1 bh telur
100 ml susu cair
garam, merica, gula secukupnya
100 gr keju quick melt dan dipotong dadu
Mentega secukupnya

Cara Membuat:
Campur kentang, bombay, telur, susu cair, garam, merica dan gula jadi satu. Kemudian bentuk-bentuk bulat kayak perkedel. Tapi sebaiknya sambil membentuk bulat, airnya ga ada yah. Jadi usahakan kentangnya jadi agak kering. Jangan lupa dalam bulatan Hash Brown nya di isi keju, supaya menambah rasa ketika dimakan. Trus panaskan mentega di wajan anti lengket dengan api kecil. Trus masukkan potongan-potongan hash brown tapi. Masak sampai berwarna kecoklatan, dan jangan lupa ditekan-tekan selama proses memasak. Secara rasa sih, enak. Tapi bentuk yang dihasilkan beda dengan yang di McD...Mungkin kalo dipanggang di oven akan menghasilkan bentuk yang lebih bagus. Atau bisa aja telurnya dijadiin egg wash gitu deh, cuma buat olesan diatas potongan hash brownnya selama dimasak. Maybe someday I'll try this method and let see the result with different method...